Minggu, 23 Mei 2021

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN PADA MASA PURBA DAN PADA MASA FEODAL (KERAJAAN HINDU BUDHA)

 


1. Kepemimpinan pada zaman purba, primitif.
Pada zaman purba, pemimpin adalah orang yang dapat mengatur segala sesuatu dalam rumah tangga, dari mulai makan sampai kesehatan para anggota keluarganya. Yang bisa melakukan ini adalah seorang perempuan, karena perempuan berada dirumah. Mereka yang mengatur apa yang harus dimakan, mereka memilih makanan apa yang enak dan tidak meracuni keluarganya. Ketika ada anggota kel;uarga yang sakit, perempuanlah yang mencari obat, ini terjadi karena pengalamnannya ketika akan mencari makanan yang akan mereka makan. Tetapi karena adanya seorang lelaki yang lebih pintar didalam suatu komunitasnya, karena tugasnya menjadi seorang kurir antar komunitas, maka muncullah pemikiran bahwa si lelakilah yang menjadi pemimpin dan dapat memerintah
Kemudian muncul zaman primitif, Pada zaman primitif semua hal belum di strukturkan secara fungsional. Orang yang paling sakti, bisa mengobati, mengatur strategi perang, mengatur strategi berburu, memimpin ritual, menyelesaikan sengketa bisa saja ada ditangan satu orang yaitu kepala suku. Kepala suku menjadi simbol segalanya bagi masyarakatnya. Dengan demikian pergantian kepemimpinan didasarkan pada keunggulan anggota masyarakat tersebut. Tidak ada yang lemah, sakit-sakitan atau bodoh terpilih sebagai kepala suku. Kepala suku adalah orang yang tangguh dan memiliki keunggulan dibandingkan masyarakat lainnya.

2. kepemimpinan pada zaman feodal

Pada zaman feodal(kerajaan) di Indonesia lebih tepatnya adalah pada zaman hindu budha. Pada masa ini kepemimpinan sebuah kerajaan memakai sistem keturunan, sebagai contoh Raja Kudungga, merupakan raja pertama yang berkuasa di kerajaan Kutai. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan menganggap dirinya menjadi raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun dilanjutkan oleh Raja Aswawarman kemudian Raja Mulawarman, adalah putra dari Raja Aswawarman. Ia adalah raja terbesar dari kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya kerajaan Kutai mengalami masa yang gemilang. Rakyat hidup tentram dan sejahtera.

Dari kedua pernyataan diatas ditariklah sebuah kesimpulan tentang perbedaan kepemimpinan pada zaman Purba dan zaman feodal; yakni, ketika pada zaman purba, kepemimpinan dilihat dari kemampuannya dalam mempersiapkan kebutuhan keluarga, awalnya dipimpin oleh perempuan dan kemudian beralih kepada seseorang laki-laki karena daya pikirnya yang lebih tinggi. Muncul juga melalui seleksi alam dengan menuntut kecakapan, kekuatan dan keberanian seseorang. Itulah yang akan menjadi pemimpinnya. Pada zaman ini juga sudah berfikir tentang pemilihan siapa yang terbaik sebagai pemimpin
Jika pada masa feodal kepemimpinan seseorang tidak terlalu melihat dari kecakapan, kemampuan dan keberanian seseorang, tetapi dari keturunan. Jika ayah adalah seorang raja, maka secara otomatis anak putra pertama adalah bakal menjadi raja. Jadi tidak ada pemilihan menurut spesifikasi, tetapi langsung menjadi raja sejak ia bayi.

credit by. Bsherty1005@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar